Atil Kurnia
Selasa, 03 Desember 2013
Jumat, 22 November 2013
Potensi Pariwisata Daerah Kerinci
Dosen SIM
Bapak
Aldri Frinaldi,SH,M.Hum
Air Danau Gunung Tujuh menjadi sumber mata air dari Air Terjun Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan Sungai Batang Sangir. Air Terjun Gunung Tujuh dan Air Terjun Telun Berasap ini menjadi bagian lain dari wisata andalan yang terdapat Kabupaten Kerinci.
Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, Danau Gunung Tujuh merupakan danau sekti (sakti). Mereka meyakini bahwa danau tersebut dijaga dan dihuni oleh dua makhluk halus menyerupai manusia yang dikawal oleh beberapa pasukan (pengikut) setia menyerupai harimau. Kedua makhluk tersebut oleh masyarakat diberi nama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti”.
Di beberapa titik di pinggir danau ini, terdapat pasir yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat digunakan oleh para wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Pada saat matahari menampakkan wajahnya, para wisatawan dapat menikmati keindahan danau yang menakjubkan.
C. Lokasi
D. Akses
Kedua, perjalanan dilanjutkan dari Sungai Penuh ke Kecamatan Kayu Aro atau tepatnya di Desa Pelompek dengan menggunakan angkutan umum. Jarak dari Sungai Penuh ke Pelompek sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Ketiga, dari Desa Pelompek ke lokasi Danau Gunung Tujuh, wisatawan hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi dengan dua alternatif rute. (1) Dari pos jaga kawasan Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak 3 km dimana kondisi medan tidak begitu sulit dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. (2) Dari belakang wisma tamu Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak sekitar 2,5 km dimana kondisi medan agak curam dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Gunung Kerinci berada pada garis 10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak Deras.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa tersebut karena medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat deras dengan karang yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Telun Berasap.
B. Keistimewaan
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Ketiga, perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
4. Danau Kerinci
Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.
Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan Festival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi. Tujuan dari festival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.
Alternatif yang kedua: perjalanan bisa dimulai dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga: perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama perjalanan kira-kira 5-6 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Bapak
Aldri Frinaldi,SH,M.Hum
1.
Danau Gunung Tujuh
A. Selayang Pandang
Danau Gunung Tujuh terletak pada ketinggian 1.950 m
dari permukan laut (dpl). Dengan ketinggian tersebut Danau Gunung Tujuh
tercatat sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini terbentuk karena
letusan Gunung Tujuh pada ratusan tahun silam. Bekas letusan tersebut membentuk
sebuah kawah yang lama-kelamaan penuh terisi oleh air hujan.
Air Danau Gunung Tujuh menjadi sumber mata air dari Air Terjun Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan Sungai Batang Sangir. Air Terjun Gunung Tujuh dan Air Terjun Telun Berasap ini menjadi bagian lain dari wisata andalan yang terdapat Kabupaten Kerinci.
Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, Danau Gunung Tujuh merupakan danau sekti (sakti). Mereka meyakini bahwa danau tersebut dijaga dan dihuni oleh dua makhluk halus menyerupai manusia yang dikawal oleh beberapa pasukan (pengikut) setia menyerupai harimau. Kedua makhluk tersebut oleh masyarakat diberi nama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti”.
B. Keistimewaan
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih asri dan belum
terusik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana alamnya begitu
menyejukkan, panoramanya begitu indah dan alami, dan airnya begitu jernih.
Kondisi ini memberikan ketentraman dan ketenangan bagi siapa saja yang
mengunjunginya.
Keindahan Danau Gunung Tujuh bertambah lengkap oleh
barisan hamparan tujuh gunung yang mengelilinginya. Ketujuh gunung tersebut
meliputi Gunung Hulu Tebo (2.525 m dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 m dpl),
Gunung Madura Besi (2.418 m dpl), Gunung Lumut (2.350 m dpl), Gunung Selasih
(2.230 m dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 m dpl) dan Gunung Tujuh (2.735 m
dpl).
Di beberapa titik di pinggir danau ini, terdapat pasir yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat digunakan oleh para wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Pada saat matahari menampakkan wajahnya, para wisatawan dapat menikmati keindahan danau yang menakjubkan.
C. Lokasi
Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek,
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
D. Akses
Untuk mencapai lokasi ada 3 tahap perjalanan yang
mesti dilalui oleh para wisatawan. Pertama, perjalanan bisa ditempuh melalui
tiga alternatif. (1) Perjalanan dari Kota Jambi ke Sungai Penuh yang berjarak
sekitar 500 km, dapat ditempuh sekitar 10 jam menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan, atau mobil pribadi. (2) Perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian
dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km dapat ditempuh sekitar 7 jam
menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (3) Perjalanan
dari Kota Padang ke Muaralabuh yang dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak
sekitar 211 km dapat ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan, atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan dilanjutkan dari Sungai Penuh ke Kecamatan Kayu Aro atau tepatnya di Desa Pelompek dengan menggunakan angkutan umum. Jarak dari Sungai Penuh ke Pelompek sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Ketiga, dari Desa Pelompek ke lokasi Danau Gunung Tujuh, wisatawan hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi dengan dua alternatif rute. (1) Dari pos jaga kawasan Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak 3 km dimana kondisi medan tidak begitu sulit dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. (2) Dari belakang wisma tamu Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak sekitar 2,5 km dimana kondisi medan agak curam dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Bagi para wisatawan yang datang dari luar daerah dan
ingin berlama-lama, dapat menginap di beberapa homestay di Desa Kersik Tuo yang
tidak begitu jauh dari Desa Pelompek (lokasi danau). Sementara untuk urusan
makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci,
seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang,
atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
2. Gunung Kerinci
A.
Selayang Pandang
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan
laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung
tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang
berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah.
Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci berada pada garis 10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak Deras.
B.
Keistimewaan
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa
jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan
tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane
dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada
pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya
, Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak .
KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200
meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok
Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng
yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200
– 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah
Tinggi Cameron .
Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Setelah melewati hutan tersebut dan sampai pada
puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 m dpl, para wisatawan
dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang untuk
dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru mata
angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan hamparan
hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung menjadi
satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
C.
Lokasi
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci,
Provinsi Jambi, Indonesia.
D.
Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan
dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai
Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam
dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
E.
Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten
Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir
karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak
hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp.
50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan
makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba
makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang
dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
3. Air Terjun Telun Berasap
A.
Selayang Pandang
Air Terjun Telun Berasap merupakan obyek wisata alam
yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air terjun tersebut bersumber
dari sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh yang mengalir melewati
tebing terjal dengan ketinggian sekitar 50 m. Orang Jambi menyebutnya Air
Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga
menimbulkan “kabut air” di sekelilingnya.
Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa tersebut karena medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat deras dengan karang yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Telun Berasap.
B. Keistimewaan
Air terjun Telun Barasap menyuguhkan pemandangan yang
indah, dengan debit air yang deras sehingga membentuk percikan air yang lembut
mirip seperti asap putih atau dikenal juga dengan kabut air. Butiran-butiran
uap air yang terbentuk dari kabut air tersebut berwarna indah tatkala disinari
cahaya mentari dengan memantulkan kemilau cahaya yang berwarna-warni.
B.
Lokasi
Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap,
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
C.
Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan
tiga alternatif. Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai
Penuh dengan jarak sekitar 500 km, sementara waktu tempuhnya selama sekitar 10
jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Ketiga, perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
F.
Akomodasi
Di kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci),
terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp.
15.000,00-Rp.100.000,00 (Februari 2008). Hotel-hotel tersebut cukup nyaman
sebagai tempat menginap dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan
dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras
Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk
Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
4. Danau Kerinci
A.
Selayang Pandang
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau
terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m
persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.
B.
Keistimewaan
Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak
akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan
pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang
mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan
yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat.
Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.
Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan Festival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi. Tujuan dari festival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.
C.
Lokasi
Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan
Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, ProvinsiJambi, Indonesia
D.
Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui
jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama: perjalanan
dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh. Jarak antara Jambi dengan Sungai Penuh
sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa
dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau
mobil pribadi.
Alternatif yang kedua: perjalanan bisa dimulai dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga: perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama perjalanan kira-kira 5-6 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
E.
Tiket
Tarif masuk ke objek wisata sebesar Rp 3000 bagi orang
dewasa dan Rp 2000 bagi anak-anak.
F.
Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai
saat ini, tetapi pengunjung jangan khawatir karena di kota Sungai Penuh,
ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif
mulai Rp. 15.000-Rp.100.000 dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk
urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak
mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Batokok, Kacang
Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu
Aro.
SENI BUDAYA KABUPATEN KERINCI
SENI BUDAYA KABUPATEN KERINCI
Nenek moyang orang Kerinci selalu membuat pemukiman
pada daerah-daerah yang subur yang sering disebut talang, dusun, koto.
Perkembangan pemukiman ini diperkirakan terjadi pada zaman Sugindo. Pada masa
Sugindo, perkembangan kehidupan masyarakat...
Jika sudah jatuh cinta, maka harta dan benda tidak
lagi dihitung berapa nilainya. Hal itulah yang dirasakan oleh Iskandar Zakaria,
seorang kolektor yang juga merupakan budayawan kawakan yang ada di Kerinci. Ia
rela menghabiskan sebagian besar...
Tari Rangguk merupakan tarian tradisional Kabupaten
Kerinci. Untuk menuju Kabupaten Kerinci, mengawali perjalanan dari Kota Jambi
mengunaka umum atau kendaraan pribadi. Perjalanan dari Jambi m Kabupaten
Kerinci lebih kurang 10 jam dengan jarak...
Kesenian ini perpaduan tiga buah seni yai seni vokal,
seni gerak (tari) dan seni musik. Seni vokal (nyanyian), yang dinyanyikan
merupak puji-pujian terhadap Yang Khalik Pencipta Ala Semesta (Allah SWT) dan
rasul-rasulnya. Iran nyanyian Sike...
Tarian Niti Naik Mahligai adalah satu Tarian
Tradisional yang berasal dari Kabupaten Kerinci, Provinsi jambi. Tari ini
mengandung unsur magis yang sangat kental. Berbeda dengan Debus dari daerah
Banten, tarian ini diperagakan oleh para perempuan...
Asyiek Ayun Luci khususnya
dilaksanakan pada satu kali panen padi dalam satu tahun yaitu pada saat padi
sedang mengeluarkan buah .tujuannya adalah menolak bala seperti tikus, burung,
dan hama babi yang merusak tanaman padi. Peralatan yang...
Atraksi penampilan kelompok Seruling Bambu yang
terdiri dari kelompok Seruling Bambu se-Kabupaten Kerinci, menyemarakkan
pembukaan dan penutupan Fes¬tival Masyarakat Peduli Danau Kerinci.
Tarian ini
ditata sedemikian rupa khusus dipagelarkan untuk acara-acara helatan besar
seperti Festival Danau Kerinci. Tari ini ditata dengan konfigurasi
menggambarkan keadaan geografis Kerinci yang berbentuk kawah (landai). Gerak
yang ditarikan...
Langganan:
Postingan (Atom)