MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pengambilan
Keputusan berbasis SIM.”
Atil Kurnia Sari
1106437 / 2011
Dosen Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Bapak Aldri
Frinaldi, SH., M. Hum.
19700212 199802 1 001
19700212 199802 1 001
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Jurusan Ilmu Sosial Politik
Fakultas Ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
SIM mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam suatu organisasi karena sangat mempengaruhi terhadap maju
mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar
maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda,
tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat pentinguntuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwainformasi sangat dibutuhkan bagi
sebuah perusahaan. Akibat bila kurangmendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalamiketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahandalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerjadengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalubanyak informasi yang tidak bermanfaat
atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi
adalah sangat penting (vital) dalam mendesainsebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkanlangkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuandalam mendesain sistem
baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksiyang harus diolah agar
bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harusdibutuhkan: semua ini dan hal-hal
lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harusdianggap bersifat pekerjaan
juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Sistem informasi manajemen publik
adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen yang berhubungan dengan kebutuhan
pemerintahan maupun masyarakat (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan
pengendalian) dalam organisasi publik.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengambilan
Keputusan.
2. Pengambilan
Keputusan berbasis SIM.
C. Tujuan
Permasalahan
Tujuan dari permasalahan ini adalah
mengkaji tentang hal-hal yang berkaitan dengan Pengambilan Keputusan Berbasis
SIM.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah
hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum
situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif-alternatif yang
ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah yang dihadapi,
adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan(decision).
Pengambilan keputusan menurut George
R. Terry didasarkan pada lima (5) hal yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah
terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mengandung beberapa
kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya antara lain :
a. Waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
b. Pengambilan
keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya
c. Kemampuan
mengambil keputusan dari pengambil keputusan tersebut sangat berperan.
Kelemahan
dari intuisi adalah :
a. Keputusan
yang diambil relatif kurang baik
b. Sulit
mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur kebenarannya
c. Dasar-dasar
lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan
pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis karena berdasarkan
pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan
untung ruginya dan baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena
pengalaman seseorang dapat menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat
sepintas saja sudah menemukan cara penyelesaiannya.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan
fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta,
tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi
sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan
wewenang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang
lebih rendah kedudukannya. Kelebihan dari pengambilan keputusan berdasar
wewenang antara lain :
a. Kebanyakan
penerimanya adalah bawahan
b. Keputusannya
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
c. Memiliki
otentisitas (otentik)
Kelemahannya antara lain :
a. Dapat
menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan
dengan praktek diktatotial
c. sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
meninmbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan ini
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu sehingga
dapat dikatakan mendekatai kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dalam manajemen, pengambilan
keputusan memegang peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil
oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh
bawahannya atau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang dipimpinnya.
Model yang bermanfaat terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan
keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon (Sutabri,2005:130) akan
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model
ini terdiri atas tiga tahap:
1. Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk
dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
2. Perancangan
Menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung
proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji
apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan
Memilih arah tidakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, proses pengambilan
keputusan dapat dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan
pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan lagi ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi.
B.
Pengambilan Keputusan Berbasis SIM
Model Simon sebelumnya memiliki
hubungan dengan SIM. Hubungan ini dikaitkan kepada ketiga tahap tersebut,
yaitu:
1. Pembahasan
Proses penyelidikan mengandung
pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun cara khusus. SIM
harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua
data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut
perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi
tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
2. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan
untuk mengolah data dan memprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu
menganalisis alternatif.
3. Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila
hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan
keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi
pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Sebuah sistem pengambilan keputusan,
yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah
dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap: (Sutabri,2005:131-132) :
1. Mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
2. Memiliki
metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
3. Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup
jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif,
mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang
membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan
keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani
suatu model keputusan, dan sebagainya.
Di dalam organisasi-organisasi
publik, banyak keputusan yang tidak berulang yang harus dibuat oleh para
manajer atau pembuat keputusan. Oleh sebab itu, Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (Decision Support System/DSS) sangat penting peranannya dalam
membantu proses pengambilan keputusan dalam organisasi publik. Menurut Parker
(Wahyudi dan Subando,1994:263-264), DSS adalah suatu sistem yang menyediakan
sarana yang memungkinkan para manajer untuk mengembangkan informasi sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan keputusan yang akan dibuat.
BAB III
PENUTUP
ü Kesimpulan
Kesimpulan Manusia sebagai pengambil
keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatupemilihan. Suatu algoritma
keputusan, suatu aturan keputusan atau suatu programkomputer hanya membantu
dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akantetapi pemilihan keputusan
dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputermengambil keputusan pada
umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapakeputusan dapat diprogramkan,
sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Halini mengingatkan bahwa
klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidakterprogram sangat penting
untuk perancangan SIM.
Komputer hanya dapat dimanfaatkan
bila telah dianalisis berdasarkan perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan
digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat terletak di
dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan
perhiturgan-perhitungan yang rumit dalamwaktu yang singkat. Hal lain yang tidak
kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap
terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya
dengan menggunakan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Kumorotomo, Wahyudi dan Subando Agus Margono.2001.Sistem
Informasi Manajemen dalam Organisasi-Organisasi Publik.Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
McLead, Raymond dan George P. Schell.2001.Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta:Salemba Empat
Sutabri, Tata.2005.Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta:ANDI
http://nurjatiwidodo.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Kel-3-Sistem-informasi-Organisasi-dan-Proses-Administrasi-Publik.pdf diakses
pada tanggal 17 November 2013
http://ravina-bethebest.blogspot.com/2009/11/konsep-pengambilan-keputusan-di dalam.htmlhttp://v4nired.wordpress.com/2010/02/26/sistem-pemrosesan-transaksi-pada
bank/http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalam pengambilan-keputusan-organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar