MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Ringkasan
silabus dari batas UTS-UAS”
Atil Kurnia Sari
1106437 / 2011
Dosen Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Bapak Aldri
Frinaldi, SH., M. Hum.
19700212 199802 1 001
19700212 199802 1 001
Program Studi Ilmu Administrasi
Negara
Jurusan Ilmu Sosial Politik
Fakultas Ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi,
komputer merupakan sarana dalam menciptakan dan mengembangkan suatu sistem
informasi handal. Oleh karena itu setiap orang harus mampu mengikuti arus
informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Teknologi Informasi adalah
suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu. Informasi yang berkualitas ini akan memudahkan user dalam mengambil
keputusan secara tepat, cepat, dan bernilai strategis.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah
suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan
hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen
(Wikipedia, 2010).
Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi
Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta
memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh
karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang
berkembang di dunia teknologi ini.
Pada
instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi
Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated),
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusa.
BAB II
PEMBAHASAN
Materi 1
A.
SIM Pada Media Internetan dan Jaringan Telekomunikasi
Sebelum kita
membahas SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi, terlebih dahulu
kita mengetahui apa itu media internetan dan jaringan telekomunikasi.
Jaringan telekomunikasi adalah
segenap perangkap telekomunikasi ang dapat menghubngkan pemakaiannya dengan
pemakai lain (manusia) sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar
informasi pada saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat
Transmisi
Perangkat
transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat ke tempat
lain. Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optic maupun udara,
tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada
beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.
2. Perangkat
Penyambungan
Perangkat
penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai dengan
yang diinginkannya. Perangkat penyambungan tersebut masih menggunakan system
manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai
dengan pemakai lain yang diinginkannya.
3. Terminal
Terminal
adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia
atau lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik atau cahaya.
Perangkat dan media transmisi
sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan terminal disebut
sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga).
Media
internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk
dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan,
baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara
sederhana, media internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk
mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Media
internetan pada dasarnya dikenal dengan social media yang dapat kita temui
dalam berbagai model dan spesifikasi fungsi. Contohnya saja media internetan
yang difungsikan untuk menjalankan berbagai kegiatan terkait penggunaan
jaringan telekomunikasi yang tentunya melalui system online. Mozilla firefox
misalnya, dapat dipergunakan untuk browsing, maupun menjalankan beberapa
aplikasi social media seperti twitter, facebook, youtube dan lainnya.
Namun
seiring berkembangnya zaman, social media disediakan dengan tampilan tersendiri
dan terfokus pada fungsi sosialnya, contohnya penggunaan twitter ataupun
facebook hanya terfokus pada lingkup yang mereka punya bukan mencakup browsing
seperti Mozilla firefox dan lainnya.
Pesatnya
perkembangan media internetan dan jaringan telekomunikasi kini, dikarenakan
semua orang bisa memilki media sendiri. Seorang pengguna media internetan dan
jaringan telekomunikasi dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis dan berbagai model content lainnya.
Semakin
kompleksnya kegiatan yang dilakukan akan mempersulit koordinasi dan komunikasi
apabila tidak diciptakan suatu system. Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan
yang dilakukan sangat membutuhkan tersedianya informasi. Oleh karena itu,
campur tangan SIM pada media internetan dan jaringan teleomunikasi sangat
diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan SIM, suatu informasi dapat
disampaikan secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dengan
adanya SIM menjadikan terciptanya inovasi baru bagi penggunaan media internetan
dan jaringan telekomunikasi, dalam artian informasi yang diperoleh dari media
internetan dan jaringan telekomunikasi dapat disajikan dalam bentuk yang
simple, padat, tepat sasaran dan mudah dimengerti.
Dapat
dipahami bahwa SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah
diperlukan karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan
fungsinya.
Materi 2
B.
KOMUNIKASI DATA
komunikasi
data adalah
proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
Menggunakan
media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk
membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial
antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
Melalui Satelit
Menggunakan
satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih
luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya
infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya
proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya
gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang
paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
a)
Isu Utama dalam Komunikasi Data
(http://vadjriedownlaodernew.blogspot.com)Isu utama dalam
komunikasi data melalui sebuah jaringan baik melalui infrastruktur teresterial
ataupun melalui satelit antara lain adalah:
- Keterbatasan bandwith, dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT) yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCP Optimizer untuk mengurangi RTT.
- Adanya delay propagasi untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
b) Pengertian Komunikasi Data
1. Komunikasi
data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau
lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa
kabel koaksial, fiber optic (serat optic) , microware dan sebagainya.
2. Komunikasi
data merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana
telekomunikasi yang dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran informasi dari titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data adalah
segala kegiatan yag berhubungan dengan pengolahan.
3. Komunikasi
data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih
device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang
terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti interneT
4. Komunikasi
data yaitu pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari satu titik ke
titik lain melalui peralatan listrik atau elektromagnetik, kabel serat optik
atau sinyal gelombang mikro.
c) Perangkat Keras Komunikasi Data
1. Terminal
(Alat Input) : keyboard, telepon tombol, titik penjualan (point of sale),
terminal pengumpulan data.
2. Cluster
Control Unit berfungsi untuk membangun hubungan antara terminal yang
dikendalikan dengan peralatan-peralatan dan saluran-saluran. Alat ini
memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa
komputer melalui saluran-saluran yang berbeda.
3. Modem yaitu
peralatan khusus yang digunakan agar sirkuit telepon dapat digunakan sebagai
komunikasi data. Modem mengubah sinyal-sinyal elektronik dari peralatan komputer
menjadi sinyal-sinyal elektronik dari sirkuit telepon dan sebaliknya.
4. Multiplexer
adalah alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan pesan secara serentak.
5. Saluran
berfungsi untuk melaksanakan fungsi transmisi dalam berbagai cara. Contoh:
kabel, fiberoptik, dll.
6. Front-End
Processor menangani lalulintas data yang masuk dan keluar bagi host komputer.
Berfungsi sebagai unit input/output dari host dengan menerima pesan-pesan dari
terminal.
7. Host
berfungsi mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan.
d) Perangkat Lunak Komunikasi Data
1. Perangkat
Lunak dalam Host TCM ( Telecommuncation Monitor ) berfungsi sebagai:
a. Menempatkan
pesan dalam suatu urutan titik berdasarkan prioritasnya.
b. Melaksanakan
fungsi keamanan dengan mempertahankan catatan (log) kegiatan dari setiap
terminal dan memeriksa apakah suatu terminal berwenang untuk mengerjakan tugas
atau tidak.
c. Menghubungkan
jaringan data komputer dengan sistem manajemen database.
d. Menangani
gangguan-gangguan kecil dalam pemrosesan.
2. Perankat Lunak
dalam Front-End Processor NCP ( Network Control Program ) berfungsi sebagai:
a.
Menentukan jika terminal ingin menggunakan saluran.
b.
Memelihara catatan kegiatan saluran dengan memberikan
tanggal dan waktu, nomor pada setiap pesan.
c.
Mengubah kode-kode yang digunakan oleh satu jenis peralatan.
Misalnya: IBM ke DEC.
d.
Melaksanakan fungsi editing pada tiap data yang masuk
dengan memeriksa kesalahan dan mengatur lagi formatnya.
e.
Menambahkan dan menghapus kode-kode routing.
f.
Memelihara file historis dari pesan-pesan yang masuk.
g.
Memelihara statistik atas penggunaan jaringan.
e) Jaringan Komunikasi Data
Jenis-jenis jaringan:
1) Jaringan
Luas / WAN ( Wide Area Network ) ï Meliputi
area geografis yang luas dengan beragam fasilitas komunikasi seperti telepon,
transmisi satelit dan kabel bawah laut. ï Melibatkan
host computer, hardware/software komputer. Contoh: jaringan perbankan antar
daerah, sistem pemesanan tiket pesawat.
2) Jaringan
Setempat / LAN ( Local Area Network )
ï Meliputi area yang terbatas, menghubungkan hingga ratusan komputer mikro yang berlokasi di area yang relatif kecil seperti gedung dan beberapa gedung yang berdekatan.ïMemungkinkan beberapa pemakai berbagi software, data dan peralatan.
ï Meliputi area yang terbatas, menghubungkan hingga ratusan komputer mikro yang berlokasi di area yang relatif kecil seperti gedung dan beberapa gedung yang berdekatan.ïMemungkinkan beberapa pemakai berbagi software, data dan peralatan.
f) Faktor-Faktor Pertimnagan Komunikasi Data
a. Pengsinyalan.
Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau
protokol yang harus dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.
terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.
b. Transmisi.
Media transmisi harus efesien dan dapat melayani
berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi:
·
lebar frekwensi yang dapat ditampung.
·
redaman.
·
daya yang dapat ditampung.
·
waktu yang dibutuhkan.
c. Cara
Penomoran.
Penomoran harus unik dan mengikuti rekomendasi atau
persetujuan dari pihak tertentu.
d. Cara menyalurkan
hubungan (routing).
Menentukan policy ( kebijaksanaan ) bagaimana suatu
hubungan akan dilaksanakan.
e. Cara
menghitung biaya (tarif).
Menentukan struktur harga bagi jasa pelayanan yang
harus dibayarkan.
g) Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau
digolongkan menjadi dua macam yaitu:
a.
Infrakstruktur terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media
kabel dan nirkabel. Untuk membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan
biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi
dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak diprngaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal
yang diguakan cukup kuat.
b.
Melalui satelit
Aksesnya menggunakan satelit.
Wilayah yang dicakup akses sateli lebih luas sehingga mampu menjangkau sebuah
lokasi yang tidak bisa dijangkau. Oleh infrastruktur terrestrial namun untuk
membuthkan waktu yang lama untuk berlangsung prosesnya komunikasi. Karena
adanya gangguan karena radiasi gelombang matahari (sun outage) yang terjadi
paling parahnya setiap 11 tahun sekali.
Dari kedua jenis tersebut dapat dibagi menjadi dua
bentuk komunikasi data.
System komuniksi data dapat pula bebentuk offline communication system (system komunikasi offline) dan on line communication system (system komunikasi online)
System komuniksi data dapat pula bebentuk offline communication system (system komunikasi offline) dan on line communication system (system komunikasi online)
a. System
komunikasi offline
System komunikasi offline adalah
proses pengiriman data dengan menggunakan telekomunikasi ke pusat pengolahan
data tetapi akan diproses dulu oleh terminal kemudian dengan menggunakan modem
dikirim melalui telekomunikasi dan langsung dip roses oleh CPU data disimpan
pada disket, magnetik tape dn lain-lain
Peralatan yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan
menerima data jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal
adalah magnetic tape unit, disk dirivepaper tape.
2. Jalur
komunikasi
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon,
telegrf, telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode
digital kedalam system kode analog.
b. System
komunikasi online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa
langsung diperolh dan diproses oleh computer.
h) Beberapa Media Dalam Proses Komunikasi Data :
1.
Media kabel tembaga
Media yang cukup lama digunakan
karena memang media inilah yang menjadi cikal bakal system komunikasi data dan
suara. Saat ini media ini memang masih digunakan hanya saja pemanfaatannya
sudah agak sedikit berkurang, hal ini dikarenakan karena upaya penemuan dan
pengembangan media komunikasi terus dipelajari dan hasilnya terus banyak
bermunculan media yang lebih baik dengan keuntungan yang lebih banyak
dibandingkan dengan keuntungan yang ditawarkan oleh media kabel tembaga.
2.
Media WLAN
Sebuah jaringan local (LAN) yang
terbentuk dengan menggunakan media perantara sinyal radio frekuensi tinggi,
bukan dengan menggunakan kabel. Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan
cukup banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya :
a. Meningkatkan
produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di
implementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan inforasi
tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hamper
di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakanya pun tidak terikat di
satu tempat saja. Dengan semua factor yang ada ini, para penggunanya tentu
dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah akibatnya pekerjaan jadi cepat
dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama hanya karena masalah – masalah
fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan factor inilah,
wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung menigkatkan produktifitas dari
para penggunanya cukup banyak factor penghambat yang ada dalam jaringan kabel
yang dapat dihilangkan jika anda menggunakn medi ini. Meningkatnya
produktivitas kerja para karyawannya, tetu akan sangat bermanfaat bagi perushaan
tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan
sederhana implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang
mudah dan sederhana. Mudah karena anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat
penerima pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless. Setelah
memilikinya, konfigurasi sedikit anda siap menggunakan sebuah jaringan
komunikasi data bau dalam lokasi anda. Namun, tidak sesederhana itu jika anda
menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat
menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-tempat yang tidak bisa
diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar
tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya dimana saja dan kapan saja,
misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi
biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda
yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah
jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya
termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih
banyak lagi. Apalagi jika anda membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu
biaya yang anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN,
ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan
rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Disinilah nilai
skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
3.
Media fiber optic.
Fiber optic secara harafiah arti
serat optic atau bisa juga disebut serat kaca. Fiber optic memang berupa serat
yang terbuat dari kaca, namun jangan anda samakan dengan kaca yang biasa anda
lihat. Serat kaca ini merupakan yang dibuat secara khusus dengn proses yang
cukup rumit yang kemudian dapat digunakan untuk melewati data yang ingin anda
kirim atau terima.
Jenis media fiber optic itu sendiri
merupakan sebuah serat seukuran rambut manusia yang terbuat dari bahan kaca
murni, yang kemudian dibuat bergulung-gulung panjangnya sehingga menjadi
sebentuk gulungan kabel. Setelah terjadi bentuk seperti itu , maka jadilah
media fiber optic yang biasanya anda gunakan sehari-hari.
Cara fiber optic melewati data
Jika berhubungan dengan alat-alat
optik, maka alat-alat tersebut akan erat sekali hubungannya dengan cahaya dan
system pencahayaan. Serat optic yang digunakan sebagai media, maka yang akan
lalu-lalang di dalamnya tidak lain dan tidak bukan adalah cahaya.
Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa informasi yang ingin anda kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian ditembakkan ke dalam media fiber optic dari tempat asalnya. Kemudian cahaya akan merambah sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman informasi dan data secara teori telah berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan demikian, maka terjadilah proses kounikasi dimana kedua ujung media dapat mengirim dan menerima informasi yang ingin disampaikan.
Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa informasi yang ingin anda kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian ditembakkan ke dalam media fiber optic dari tempat asalnya. Kemudian cahaya akan merambah sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman informasi dan data secara teori telah berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan demikian, maka terjadilah proses kounikasi dimana kedua ujung media dapat mengirim dan menerima informasi yang ingin disampaikan.
Contoh Kasus Komunikasi Data
Sebenarnya sudah sangat banyak dan
beragam mengenai contoh kasus atau contoh proses komunikasi data, baik itu yang
memerlukan data dengan kapasitas besar ataupun kecil. Misalnya seperti yang
biasa kita lakukan setiap saat yaitu proses pengiriman sms dan e-mail, itu juga
termasuk dalam proses komunikasi data hanya saja kapasitas pesan datanya
terbilang kecil. Namun untuk yang berkapasitas besar juga sangat banyak sekali,
misalnya kebiasaan pengiriman data dalam suatu perusahaan, misalnya suatu
perusahaan yang besar yang telah membuka cabang dibernagai Negara, maka
kemungkinan besar sering melakukan proses komunikasi data.
Sekalipun komunikasi data telah dan
terus dikembangkan sedemikian rupa, namun tetap saja terdapat beberapa masalah
dalam proses komuniksi data, diantaranya sebagai berikaut:
1.
Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data
perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
2.
Memiliki Round Trip Time (RTT) yang terlalu besar,
dioptimalkan dengan adanya TCP Optimizer untuk mengurangi RTT.
3.
Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses
via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
i)
Pemikiran
Dalam Komunikasi Data
·
Menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan
sedikit mungkin;
·
Mengintegrasikan semua jenis komunikasi menjadi satu
sistem, yaitu ISDN (Integrated Service Digital Network ) atau Jaringan Digital
Pelayanan Terpadu;
j) Keuntungan Komunikasi Data
a. Pengumpulan
dan persiapan data.
Bila pada saat pengumpulan data
digunakan suatu terminal cerdas maka waktu untuk pengumpulan data dapat
dikurangi sehingga dapat mempercepat proses (menghemat waktu).
b. Pengolahan data.
Karena komputer langsung mengolah
data yang masuk dari saluran transmisi (efesiensi).
b. Distribusi.
Dengan adanya saluran transmisi
hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang memerlukannya.
k) Komponen Dasar Sistem Komunikasi Data
a. Sumber
(pemancar atau pengirim).
Yaitu pengirim atau pemancar
informasi data. Karena pembahasan berkisar pada sistem komputer maka pemancar
adalah sistem komputer. Komunikasi data dapat juga berlangsung dua arah
sehingga pemancar juga dapat berfungsi sebagai penerima.
b. Medium
transmisi.
Yaitu saluran tempat informasi
tersebut disalurkan ketempat tujuan. Media Yang dipergunakan dapat berupa :
kabel, udara, cahaya, dan sebagainya.
c. Penerima.
Yaitu alat yang menerima informasi yang dikirimkan.
l)
Komponen
Dasar Sistem Komunikasi.
SIGNAL LISTRIK
Komunikasi data berkaitan dengan
komunikasi mesin ke mesin seperti terminal ke komputer dan komputer ke komputer.
Karena mesin ini signalnya digital maka komunikasi yang termudah dengan sinyal
digital.
Alasan penggunaan sinyal listrik atau elektro optik dalam
komunikasi jarak jauh :
·
Jarak jangkau tidak terbatas.
·
Kecepatan sangat tinggi ( +/- 300.000 km/dt ).
·
Pembangkitan sinyal listrik mudah.
·
Pengubahan sinyal menjadi besaran listrik dan
sebaliknya dapat dilakukan secara mudah.
Jenis Signal Listrik.
a. Signal
analog.
Yaitu sinyal
yang sifatnya seperti gelombang, selalu sambung menyambung dan tidak ada
perubahan yang tiba – tiba antara bagian – bagian signal tersebut. Penyaluran
data banyak dilakukan dengan sinar analog.
b. Signal
digital.
Yaitu signal
yang sifatnya seperti pulsa, terputus – putus atau terjadi perubahan yang
tiba-tiba antara bagian- agian signal tersebut. Sistem komputer bekerja dengan
sinyal ini.
Materi 3
C. PENERAPAN
SIM DALAM BIDANG PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang
mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan
lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan
pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi
dikenal sebagai world wide web.
Pada intinya e-government adalah penggunaan
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan
hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to
Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara
lain:
1)
Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat
disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya
kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik
datang ke kantor pemerintahan.
2)
Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat
umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara
berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga
dan kekesalan dari semua pihak.
3)
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh,
data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan
sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk
memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4)
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas
areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi
antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada
lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik
sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu
solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah
melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi pemerintah baik pusat
dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan
dengan pelayanan publik.
Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan
strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk
mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta
perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).
Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan
pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan,
oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus
data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara
pemerintah dengan pihak penggunan lainnya.
Upaya percepatan penerapan e- Government, masih
menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi
masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya
tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem
informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005
mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang
menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan
sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan
departemen.
Materi 4
D.
KENDALA PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA
ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH
Secara teknis beberapa kendala yang masih dihadapi
oleh sebagian organisasi pemerintah daerah ialah:
a. Belum adanya
dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang
memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi
tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias
menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya.
b. Lemahnya Data
Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang
baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang tidak efisien
dan sebagainya.
c. Prosedur
untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena
banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih
efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d. Tata-ruang
perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan
(tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur
sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e. Untuk
perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri
kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada
kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera
diatasi sendiri oleh para pegawai.
Permasalahan lain yang tida kalah
pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry sangat
menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal
pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi
data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya
tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak
akan tercapai.
Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini
timbul karena:
a. Kurangnya
pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak
pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer
harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan
pengisian data.
b. Belum
meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para
pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
c. Lemahnya
system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut
masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani
volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan
jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi,
mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
Materi 5
Salah satu aset perusahaan yang
paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan
berorientasi pada pengguna. Sistem yang baik dapat meningkatkan produktifitas,
menurunkan jumlah persediaan yang harus dikelola, mengurangi kegiatan yang
tidak memberikan nilai tambah, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan
mempermudah pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengkoordinasikan
kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, audit atas pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga sistem yang dimiliki
efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja. Disamping
itu saat ini kesadaraan atas pentingnya pengendalian sistem informasi di
kalangan manajemen perusahaan semakin tinggi.
Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :
Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :
1.
KONTROL PROSES PENGEMBANGAN
Selama fase disain dan analisis dari
siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun
fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi,
programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system
dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok.
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai
atau berjalan sesuai rencana :
a. Fase
Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
b. Fase
Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan
standar operasi CBIS
c. Fase
Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur utk
memelihara CBIS
d. Fase Operasi
& Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat
memenuhi kebutuhan
Kontrol
Desain Sistem
Tujuan untuk memastikan bahwa
disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.Kontrol
tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau
manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
a. Permulaan
Transaksi (Transaction Origination) Perekaman satu elemen data/lebih pada
dokumen sumber
b. Permulaan
Dokumentasi
Sumber Perancangan dokumentasi Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
c. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
d. Pembuatan
Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan
memastikan semua data input
diproses
diproses
e. Penanganan
Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan
menggabungkan record yg
telah dikoreksi ke record entry
telah dikoreksi ke record entry
f. Penyimpanan
Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam
kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan
bagaimana dapat dikeluarkan
Materi 6
F. PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASISKAN SIM
a) Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah
hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum
situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif-alternatif yang
ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah yang dihadapi,
adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan(decision).
Pengambilan keputusan menurut George
R. Terry didasarkan pada lima (5) hal yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah
terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mengandung beberapa
kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya antara lain :
a. Waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
b. Pengambilan
keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya
c. Kemampuan
mengambil keputusan dari pengambil keputusan tersebut sangat berperan.
Kelemahan
dari intuisi adalah :
a. Keputusan
yang diambil relatif kurang baik
b. Sulit
mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur kebenarannya
c. Dasar-dasar
lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan
pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis karena berdasarkan
pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan
untung ruginya dan baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena
pengalaman seseorang dapat menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat
sepintas saja sudah menemukan cara penyelesaiannya.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan
fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta,
tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi
sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan
wewenang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang
lebih rendah kedudukannya. Kelebihan dari pengambilan keputusan berdasar
wewenang antara lain :
a. Kebanyakan
penerimanya adalah bawahan
b. Keputusannya
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
c. Memiliki
otentisitas (otentik)
Kelemahannya antara lain :
a. Dapat
menimbulkan sifat rutinitas
b. Mengasosiasikan
dengan praktek diktatotial
c. sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
meninmbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan ini
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu sehingga
dapat dikatakan mendekatai kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dalam manajemen, pengambilan
keputusan memegang peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil
oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh
bawahannya atau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang dipimpinnya.
Model yang bermanfaat terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan
keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon (Sutabri,2005:130) akan
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model
ini terdiri atas tiga tahap:
1. Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk
dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
2. Perancangan
Menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung
proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji
apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan
Memilih arah tidakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, proses pengambilan
keputusan dapat dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan
pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan lagi ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi.
b)
Pengambilan Keputusan Berbasis SIM
Model Simon sebelumnya memiliki
hubungan dengan SIM. Hubungan ini dikaitkan kepada ketiga tahap tersebut,
yaitu:
1. Pembahasan
Proses penyelidikan mengandung
pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun cara khusus. SIM
harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua
data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut
perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi
tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
2. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan
untuk mengolah data dan memprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu
menganalisis alternatif.
3. Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila
hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan
keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi
pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Sebuah sistem pengambilan keputusan,
yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah
dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap: (Sutabri,2005:131-132) :
1. Mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
2. Memiliki
metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
3. Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan
tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua
alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih
alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif
pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah
sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh
lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas
yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan
menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
Di dalam organisasi-organisasi
publik, banyak keputusan yang tidak berulang yang harus dibuat oleh para
manajer atau pembuat keputusan. Oleh sebab itu, Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (Decision Support System/DSS) sangat penting peranannya dalam
membantu proses pengambilan keputusan dalam organisasi publik. Menurut Parker
(Wahyudi dan Subando,1994:263-264), DSS adalah suatu sistem yang menyediakan
sarana yang memungkinkan para manajer untuk mengembangkan informasi sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan keputusan yang akan dibuat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi
Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta
memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh
karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang
berkembang di dunia teknologi ini.
Pada
instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi
Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated),
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusa.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Training Center.
2005. Media Komunikasi Sumber Daya Manusia Telekomunikasi. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar